Monday, July 25, 2011

Anak-Anak Pemimpi

Sekarang sudah tanggal 25 ya? Ah! Semoga tidak terlambat menulis ini. Kemarin kok ya saya pake acara sakit segala, kan momennya jadi tidak pas lagi ): Anyway...

Dua hari lalu saat bangun tidur dan melihat telepon genggam yang tanggalnya tertulis 23 Juli 2011, saya teringat sesuatu. Sebuah pertanyaan klasik di masa kecil:

"Besok kalau udah gede mau jadi apa?"

Saya ingat, waktu kecil dengan sangat ringan saya jawab, "Mau jadi dokter!!" Atau teman-teman seumuran saya waktu itu yang punya banyak cita-cita berbeda, ada yang ingin jadi pilot, jadi astronot, jadi guru, pokoknya jadi macam-macam sesuai yang mereka inginkan. Rindu sekali masa-masa itu, masa dimana cita-cita menjadi sebuah kata yang dalam satu detik diucapkan. Sim salabimm! Seakan dengan tongkat ajaib satu detik bisa terwujud.

Dunia anak-anak. Dimana cita-cita bagaikan permen kapas, begitu manis dan ringan, begitu menyenangkan untuk digambar. Dunia dimana sebuah kesalahan sangat mudah dimaafkan, sangat tertoleransi.  "Sudahlah, dia kan masih anak-anak". Sebuah dunia yang tak akan terulang lagi untuk saya.

Sadarkah? Kebanyakan remaja sekarang banyak yang bingung ketika ditanya, "Cita-citamu jadi apa?" Atau "Kalau sudah lulus S1 ingin jadi apa?" Ya, mungkin termasuk saya yang kalau detik ini ditanya setelah lulus mau jadi apa, sebenarnya saya masih bingung lho. Sudah sulit rasanya melontarkan sebuah profesi A,B,C, seperti waktu kecil dulu. Kalau untuk kasus saya justru karena saya punya terlalu banyak mimpi dan cita-cita, mungkin saja sederhananya bisa dibilang keinginan deh. Ingin jadi ini dan itu, ingin punya apa apa apa, banyak sekali! Banyak sekali virus ini itu yang mengontaminasi, efek kemajuan teknologi, arus globalisasi, ah, macam-macam saja yang ada di pikiran anak muda jaman sekarang.

Tapi kembali lagi, saya percaya semua berasal dari mimpi. Terutama mimpi-mimpi segar anak-anak yang bebas tak berbatas. Sebuah mimpi yang mereka jawab pada sang guru, pasti begitu melekat di hati mereka. Apapun itu, pasti ada sebuah semangat yang tanpa disadari akan mendorong mereka untuk mewujudkan mimpi itu. Tak bisa dipungkiri mimpi-mimpi itu bisa saja berubah seiring waktu dan segala macam perkembangan dan kemajuan zaman. Tapi mimpi-mimpi itulah yang akan membangun negeri. Taruhan berapa deh! Hehehe.

Tetaplah bermimpi, anak-anak Indonesia! Sungguh mimpi-mimpi kalian lah yang membuat negara yang kadang kelabu ini jadi berwarna. Senyum kalian sangat membangkitkan kami, cita-cita kalian adalah harapan kami. 

SALAM SEMANGAT UNTUK ANAK-ANAK INDONESIA!

No comments:

Post a Comment