Monday, July 18, 2011

I am in China: Why, How, For What, and Then...?

Judulnya kebanyakan pertanyaan ya? Hehe. Intinya saya hanya ingin cerita asal-usul saya bisa ada di China saat ini. Simply, saya dan dua teman saya bernama Ica dan Fahri alhamdulillah mendapat kesempatan belajar Bahasa Mandarin selama 2 semester di SIAS International University, Zhengzhou, Republik Rakyat China. Semua tidak lepas dari dukungan secara moral dan material dari kampus kami : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saya dan Fahri adalah mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional, sedangkan Ica adalah mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah Islam. Sebelumnya saya sudah mengenal Fahri, karena dia adalah teman dari teman sekaligus kakak senior saya dalam sebuah program pertukaran pelajar yang saya ikuti tahun 2008 lalu. Sedangkan Ica bisa dibilang teman baru saya. Kami bertemu saat tahap wawancara yang merupakan seleksi tahap akhir sebelum akhirnya kami dikirim ke China.

And now here we are! China!
Disini kami tidak selalu sama-sama. Saya dan Fahri lebih sering main dan ngobrol tentang apa saja, bersama teman-teman China yang lain. Mungkin karena kami memang kenal lebih lama dan kebetulan tinggal di satu lantai. Sebelumnya saya tidak terlalu dekat dengan Ica, bukan karena apa-apa, tapi saya tidak begitu kenal dengan teman-temannya disini, terutama di klub roller skating, saya tidak bisa main sepatu roda :p Tapi akhir-akhir ini kami sering menghabiskan waktu bersama, terutama saya dan Ica yang recently sering curhat masalah personal. Hahaha, dasar wanita. :p

Tidak terasa kami disini sudah hampir 4 bulan. Sebanyak apapun teman baru yang kami kenal disini, bagi saya tidak ada yang bisa memberi rasa nyaman dan tenang dibanding berada di dekat teman, hmm, saudara setanah air.  Apalagi di musim panas ini kampus kami cenderung sepi, teman-teman asli China kebanyakan pulang kampung. Saya semakin menyadari rasa saling membutuhkan antara kami bertiga. Saya kurang tau ya, bagaimana menurut Ica dan Fahri. Sepertinya diantara kami bertiga memang saya lah yang paling manja dan cenderung 'peka', mungkin terlalu peka. hhe. Tapi karena mereka berdualah saya selalu mencoba kuat saat angin-angin homesick datang. Mereka yang mengingatkan saya bahwa kami harus berjuang disini. Mengingatkan saya tentang orang-orang yang memberi dukungan yang tak henti-hentinya dari tanah air sana.

Mungkin kami belum benar-benar saling mengenal satu sama lain secara pribadi. Tapi saya mau bilang, kalau saya sangat sayang kalian, Ica dan Mas Fahri! Kita masih punya beberapa bulan disini. Dan semoga semua berjalan dengan baik dan maksimal.

Oh iya! Jadi kam disini bukan untuk main ya..I mean, main itu aktivitas sampingan deh :p Kami punya kewajiban untuk belajar dengan baik. Kami disini bukan datang sebagai Rizkya, Ica, dan Fahri. Kami datang sebagai wakil dari universitas, kota kelahiran masing-masing, dan tentunya negara Indonesia. Saya sendiri jujur saya tidak hanya belajar bahasa, namun belajar tentang budaya China, walaupun secara otodidak saya amati dari sekitar. Tentu Ica dan Fahri juga begitu.

Saya mengumpamakan pengalaman kami seperti sebuah botol dengan filter  di mulutnya. Tidak semua akan kami serap, masuk ke dalam badan botol. Yang baik akan kami serap, dan yang buruk akan kami pisahkan. Itu pula yang kami harap bisa kami bawa pulang. Bukan sekedar cerita tentang Tembok Cina tapi juga pelajaran-pelajaran positif yang bisa insyaAllah bisa memajukan kampus, Jogja (untuk saya), dan negara tercinta Indonesia. Doakan kami! (:


No comments:

Post a Comment